Waspada! Wabah Teknofilia Menyerang Kalangan Pemuda dan Pelajar
pelajarnucepiring - Pada abad 21 ini muncul yang namanya globalisasi yang menyebabkan arus perkembangan teknologi menjadi sangat pesat dan cepat yang mengakibatkan kita sangat gagap karena arusnya sangat cepat, ini menandakan fenomena arus globalisasi sangat tidak terkontrol. Salah satunya dalam sektor teknologi, perkembangan teknologi terkesan tidak evolutif karena terjadi sangat cepat dan tidak bertahap dan terkesan seperti sebuah revolusi yang terjadi secara mendadak dan menyeluruh.
Perkembangan arus teknologi tidak Cuma merambah kalangan orang dewasa tapi juga kalangan pemuda dan pelajar yang notabene jumlahnya lebih banyak dan pada kenyataan lapangannya intensitas penggunaan teknologi khussusnya smartphone sangat sering dan tidak terkontrol, pada tahapan yang lebih ekstrem dalam abad ini di kalangan pemuda dan pelajar sudah sampai pada tahapan ketergantungan.
Ketergantungan berlebih ini di namakan sebagai teknofilia. Technophilia adalah istilah yang dibentuk oleh konsep Yunani techne dan phlia, yang secara etimologis berarti teknik dan persahabatan atau hobi. Dengan cara ini, teknofilia dalam arti sempit adalah kesukaan terhadap teknologi. Gagasan tentang filia sebagai hobi ditonjolkan dalam kata-kata seperti filateli (kegemaran pada perangko), tetapi harus diperhitungkan bahwa filia juga digunakan untuk mengekspresikan patologi sehubungan dengan sesuatu (pedofilia, misalnya). Dalam kasus teknofilia, dapat dipahami dalam kedua pengertian , baik sebagai hobi atau sebagai obsesi , meskipun kita akan fokus pada dimensi patologis.
Mereka yang memiliki teknofilia tertarik pada teknologi secara berlebihan, yang dimanifestasikan dalam serangkaian perilaku: dorongan untuk memperoleh teknologi mutakhir terbaru, terlalu banyak menggunakan perangkat elektronik, ketidakmungkinan untuk tidak menggunakan perangkat sepanjang waktu. hari dan, pada akhirnya, tingkat obsesi dan ketergantungan pada semua hal teknologi. Kebalikan dari teknofilia adalah teknofobia dan kedua perilaku tersebut menghadirkan masalah psikologis, karena filia dan fobia dalam versi yang dilebih-lebihkan menjadi masalah psikologis yang nyata.
Ketika seseorang kecanduan perangkat teknologi, kita berbicara tentang masalah mental, mirip dengan orang dengan kecanduan lainnya. Harus diperhitungkan bahwa konsep kecanduan pada dasarnya tergantung pada tingkat ketergantungan pada sesuatu (tingkat sedang akan menjadi normal, tingkat yang lebih tinggi akan diklasifikasikan sebagai mania dan kecanduan terjadi ketika parameter normal terlampaui).
Dalam hal ini tingkat obsesi terhadap teknologi pada kalangan pemuda dan pelajar suadah sampai pada thapan yang mengerikan, bahkan ada orang yang sanggup berhari-hari tanpa bersosial dan Cuma bermain smartphone baik itu game atau semacamnya, tingkat obsesi ini mulai ketitik parah menjadi kecanduan bagi para pemuda dan pelajar karena mereka lebih memilih berduaan dengan smartphone daripada bersoasial dengan orang lain.
Fenomena ini adalah bentuk dari sebuah perkembangan teknologi yang tidak terkendali dan perkembangan arus teknologi yang tidak terkendali dan tingkat obsesi pada kalangan pelajar dan pemuda yang teramat mengerikan ini bisa menjadi boomerang dan menjadi dampak negative pada pelajar dan pemuda yang nantinya akan menjadi penerus bangsa dan harus ada tindak penanggulangan khusus untuk mereduksi tingkat obsesi yang berlebihan kepada teknologi dan harus dilakukan secara menyeluruh bukan Cuma oleh pemerintah tapi juga masyarakat.
(Ahmad/Kholis)
Belum ada Komentar untuk "Waspada! Wabah Teknofilia Menyerang Kalangan Pemuda dan Pelajar"
Posting Komentar